Rabu, 07 Desember 2016

Penerapan Kedisiplinan Dalam Pendidikan Yang Bersahabat

Pendidikan merupakan roda penggerak kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan, pemikiran dan wawasan suatu bangsa akan terbuka. Merujuk pada sejarah Jepang sewaktu kalah dari perang dunia II, hal yang menjadi sorotan pertamanya adalah pendidikan. Guru-guru dikumpulkan untuk mengembalikan pendidikan dan meningkatkan kualitasnya.
Untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, pendidikan harus sejalan dengan kedisiplinan. Disiplin merupakan sikap untuk mematuhi, mentaati terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku. Tidak hanya peraturan dalam bentuk tulisan yang harus ditaati, namun juga peraturan dalam hal norma dan etika.
Untuk mewujudkan kesiplinan dalam pendidikan yang bersahabat, tidak bisa dilakukan oleh satu arah saja. Selain peserta didik yang harus mematuhi peraturan, sang guru juga harus memberi support dan bimbingan kepada peserta didik agar termotivasi dalam menerapkan kedisiplinan. Tiap peserta didik harus mendapat perhatian secara personal dari institusi pendidikan. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya sesi khusus dengan guru atau wali  yang telah ditunjuk institusi terhadap peserta didik. Kemudian dari guru atau wali, harus mampu mendekati dan menggali kepribadian sang peserta didik. Dalam sesi ini, sang guru atau wali harus mampu mengenali potensi peserta didik dan kemudian mendorong peserta didik untuk mewujudkan kedislipinan dalam belajar. Hal semacam ini disebut dengan coaching.
Kemudian, setelah dimotivasi dari sisi internal melalui coaching,  perlu dorongan juga dari sisi eksternal. Selain dengan peraturan yang mengikat, yang lebih menekankan pada hukuman bagi pelanggar. Pelaksana peraturan juga perlu diapresi atas prestasi mentaati peraturan dan menjalankan kedisiplinan. Peserta didik yang paling disilpin dan melaksanakan peraturan layak diberi apresiasi dan penghargaan. Dengan awarding ini dimaksudkan agar peserta didik yang lain termotivasi untuk menjalankan kedisiplinan dan malu atas sikap tidak disiplinnya terhadap peraturan.

Dengan sistem semacam ini diharapkan kedislipinan dalam pendidikan yang bersahabat dapat diterapkan tanpa ada keterpaksaan dalam menjalankan peraturan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar