Selasa, 01 November 2016

Mohammad Natsir: Teladan Sedekah Untuk Indonesia.

Tiga kali menjabat Menteri Penerangan kabinet Sutan Sjahrir pada 3 Januari 1946 sampai 27 Juni 1947, Mohammad Natsir di kenal sebagai menteri kesayangan Bung Karno. Mohammad Natsir di percaya oleh Sukarno untuk membuat kerangka dan konsep pidatonya.  Setelah selesai menyusun kerangka pidato, Natsir akan menyerahkannya pada Sukarno. Kemudian Soekarno akan mematangkan dan menyesuaikan pidato tersebut dengan gaya bahasanya sendiri.

Menjadi Perdana Menteri Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950 tak membuat Natsir hidup mewah dengan fasilitas yang diberikan. Dia pernah meninggalkan mobil dinasnya di Istana Presiden. Lantas, ia pulang berboncengan sepeda dengan sopirnya. Selama menjadi pejabat, Mohammad Natsir tak pernah sekali pun mengambil jatah gajinya. Pernah suatu ketika bertemu dengan Guru Besar Universitas Cornell, George McTurnan Kahin, beliau mengenakan jas bertambal. Karena itulah, Natsir terkenal sebagai Menteri dengan jas bertambal.

Setelah memanasnya konflik dengan pemerintahan Bung Karno, Natsir dan keluarga harus meninggalkan Jakarta dan memulai hidup dalam pengasingan. Sejak memutuskan bergabung dengan gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, Natsir dan keluarga memulai petualangannya di Pulau Sumatra. Di pulau ini, Natsir dan Keluarga hidup menumpang. Ditampung mulai dari pengikut Masyumi, rumah adik Natsir sampai paman Buya Hamka, dari Sawah Lunto, Bukit Tinggi hingga ke pedalaman Maninjau.

Keteladan beliau sangat perlu dicontoh oleh pengisi kursi pemerintahan saat ini. Miris, ketika tersebar berita bahwa banyak wakil rakyat yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Bukannya meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi, mereka justru mengeluarkan beribu alasan untuk menghalalkan tindakan mereka. Begitu banyak taktik dan strategi yang digunakan untuk membungkus keburukan mereka.


Dan bagi para pemuda, sudah bukan saatnya lagi kita mengenang jasa perjuangan beliau. Para pemuda dengan semangat pergerakan dan keikhlasan layaknya Menteri dengan Jas Bertambal, sudah ditunggu Negara Indonesia. Para Pemuda, sedekahlan dirimu untuk Ibu Pertiwi.