Sabtu, 01 Oktober 2016

Kemanakah Kau, Lentera Nusantaraku?

Kemanakah Kau, Lentera Nusantaraku?

Desa, tempat melimpahnya hasil bumi ibu dari pertiwi. Pemenuh segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari beras, sayur, buah, ikan, ternak bahkan obat-obatan pun terdapat didesa. Di desa, kita diajarkan ketulusan akan sebuah proses, proses menghasilkan padi, proses memetik buah, proses merawat ternak, dan proses-proses kehidupan lainnya. Dimana sering kali bahwa proses tersebut tidak pernah diperhatikan bahkan mungkin tidak dihargai. Hasil memeras keringat selama seharian penuh, hanya di hargai beribu rupiah, bahkan hasil selama berbulan-bulan pun tak dihargai sesuai harapan.
Hingga akhirnya, kegiatan menghasilkan produk-produk desa itu kini sudah  mulai ditinggalkan. Hanya generasi tua yang masih menggeluti bidang tersebut. Sedang generasi muda, lebih  memilih pergi ke kota orang, ke negeri orang, bahkan pergi untuk meninggalkan dan tidak kembali. Bagi generasi  muda, pekerjaan yang berbau dengan bercocok tanam, berternak, berkebun dan lainnya dianggap pekerjaan kuno dan tindak menjanjikan. Padahal, kunci keberhasilan dan kesejahteraan desa berada disitu.
Bagaimana tidak, jika hanya generasi tua yang menggeluti bidang tersebut maka pasokan  pangan negeri ini akan kacau. Bahan pangan yang ada di kota, jika kita telusuri asalnya dari desa. Jika generasi muda tidak ada yang meneruskan bidang ini, maka tidak akan ada yang memberi pasokan pangan ke kota. Karena bisa di pastikan bahwa generasi tua akan berkurang jumlahnya.

Indonesia akan bersinar, jika lentera- lentera dari seluruh ini menyala. Bagaimana akan bersinar jika lentera-lentera itu kini tidak mau menyalakan diri dan pergi negeri orang? Jika para pemuda tidak mau kembali ke daerah dan membangun daerahnya. Kemanakah kau Lentera Indonesia? Kemanakah kini kau pemuda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar